Mengenal Bantal Guling dan Jenis Bahannya

Bantal guling

Apakah anda merupakan orang yang tak bisa lepas atau tak bisa tidur jika tidak ada bantal dan guling? Ya, bantal dan guling memang sudah sangat familiar digunakan oleh masyarakat Indonesia. Namun apakah anda tahu mengenai sejarah bantal dan guling? Serta apakah anda tahu bahan apa saja yang bagus untuk dijadikan bantal dan guling? Yuk simak beberapa informasi berikut agar anda bisa mengenal lebih dekat bantal guling yang sering anda pakai.


Sejarah Penggunaan Bantal Guling di Indonesia
Bantal guling merupakan barang yang sudah ada di Indonesia sejak bangsa Belanda menjajah Indonesia. Bangsa Belanda membawa budaya menggunakan bantal dan guling sehingga bantal guling ada sampai sekarang. Pada zaman penjajahan, bantal guling dikenal dengan sebutan Dutch Wife atau istri Belanda. Hal ini karena ketika orang-orang Belanda datang ke Indonesia, banyak dari mereka tidak membawa istrinya sehingga terciptalah bantal dan guling untuk menemani tidur orang-orang Belanda.

Bantal guling yang empuk seperti sekarang ini disebabkan sudah adanya banyak perkembangan sebagai akibat dari kemajuan zaman. Jika di zaman dahulu bantal dan guling cenderung keras, terutama di Asia Timur guling dulunya terbuat dari rotan. Modifikasi yang terus dilakukan menciptakan bantal guling terbaik sebagaimana yang kita nikmati saat ini hingga membuat tidur kita di kasur menjadi lebih nyaman.

Jenis Bahan Bantal Guling Terbaik
Jenis bahan untuk pembuatan bantal dan guling sangatlah mempengaruhi kualitas dan kesan yang anda rasakan saat menggunakannya. Nah, berikut beberapa jenis bahan bantal guling yang bisa anda coba.

1. Bahan Dacron
Dacron merupakan bahan yang berasal dari plastik. Bahan ini banyak diminati karena mampu menopang kepala dengan baik. Bantal dacron memiliki kelebihan seperti anti debu, bisa dicuci, tergolong awet, dan fleksibel.

2. Bahan Latex
Bahan latex sering disebut sebagai bahan terbaik jika digunakan untuk membuat bantal atau guling. Dengan bahan latex, anda bisa mengurangi potensi mengalami sakit leher karena mampu menopang leher dengan baik pada saat anda tidur.

3. Bahan Busa
Bahan ini merupakan salah satu bahan yang paling sering digunakan untuk membuat bantal guling. Kelebihan yang anda dapatkan jika menggunakan bahan busa adalah teksturnya yang lentur sehingga bisa dengan fleksibel mengikuti bentuk kepala anda. Namun, bantal guling busa ini seringkali menimbulkan efek panas atau gerah ketika terlalu lama digunakan.

4. Bahan Memory Foam
Bahan memory foam berasal dari busa yang bernama polyurethane. Ciri khas bantal guling dengan bahan memory foam tidak akan kembali ke bentuk semula dengan cepat. Salah satu keunggulan bantal guling dengan bahan ini adalah bisa dengan mudah menyerap keringat.

5. Bahan Microfiber
Bantal guling dengan bahan microfiber memiliki beberapa keuntungan seperti bahan yang ringan dan empuk, tidak menyerap noda dan kotoran, serta mudah dibersihkan.

6. Bahan Bulu Angsa
Bantal guling dengan bahan bulu angsa terkenal dengan tekstur yang sangat halus. Bantal guling dengan bahan bulu angsa sangat nyaman digunakan. Namun, bantal guling dengan bahan ini akan menghasilkan banyak debu sehingga jika anda alergi atau sensitif dengan debu, ada baiknya menghindari bahan ini.

Bantal guling bisa ditempatkan pada model kamar tidur manapun, termasuk kamar tidur anak, kamar tidur wanita, maupun kamar tidur utama.